Langkah Instalasi XAMPP di Windows
Cara Melakukan Instalasi XAMPP Windows
XAMPP adalah singkatan dari aplikasi dalam ‘paketnya’, yaitu:
- X untuk cross-platform, yang berarti tersedia dalam berbagai sistem operasi,
- A untuk Apache Web Server,
- M untuk MySQL atau MariaDB,
- P untuk PHP, dan
- P untuk Perl.
Untuk memulai proses instalasi, silahkan unduh XAMPP dari Apache Friends.
Pada halaman website ini, kita dapat melihat bahwa instalasi XAMPP tersedia untuk cross-platform, yakni Windows, Linux, dan Mac OS X. Untuk melakukan pengunduhan, tekan tombol Download pada sistem operasi yang digunakan.
Berikut adalah langkah-langkah instalasi XAMPP pada sistem operasi Windows.
Peringatan Instalasi
Pada proses awal instalasi, XAMPP memberikan peringatan agar tidak melakukan instalasi aplikasi pada lokasi C:\Program Files
. Hal ini dikarenakan beberapa file akan berbenturan dengan hak akses tulis. Peringatan ini muncul karena sistem operasi yang digunakan mengaktifkan UAC (User Account Control).
Sebagai langkah alternatif, apabila tetap hendak melakukan instalasi pada lokasi C:\Program Files
, kita dapat menonaktifkan UAC melalui msconfig
.
Pada instalasi ini, kita tidak melakukan instalasi pada lokasi C:\Program Files
. Dengan demikian, kita tidak perlu menonaktifkan UAC dan dapat melanjutkan proses instalasi dengan menekan tombol OK.
Proses Instalasi
Kita akan melanjutkan proses instalasi dengan menekan tombol Next >.
Setelah itu, kita dapat memilih komponen-komponen yang akan di-install. Pada instalasi ini, kita hanya akan memilih Server Apache dan Program Languages PHP. Proses dapat dilanjutkan dengan menekan tombol Next >.
Selanjutnya, kita akan menentukan lokasi instalasi XAMPP sesuai dengan yang diinginkan. Secara default, aplikasi akan mengarahkan instalasi pada lokasi C:\xampp
. Pada instalasi ini, kita akan melakukan instalasi sesuai lokasi instalasi default. Setelah selesai menentukan lokasi, kita dapat melanjutkan proses instalasi dengan menekan tombol Next >.
Lalu, kita dapat menentukan bahasa yang akan digunakan XAMPP. Setelah menentukan bahasa, lanjutkan dengan menekan tombol Next >.
Berikut adalah penawaran Bitnami for XAMPP. Apabila tertarik untuk mempelajari lebih lanjut, kita dapat mencentang kolom ‘Learn more about Bitnami for XAMPP’. Untuk melewati pembelajaran lebih lanjut, kita dapat menghilangkan centang pada kolom tersebut dan melanjutkan dengan menekan tombol Next >.
Saat ini, konfigurasi XAMPP telah dilakukan dan siap untuk melakukan proses instalasi. Lanjutkan tahap ini dengan menekan tombol Next >.
Proses instalasi sedang berlangsung. Mari kita tunggu hingga selesai.
Proses instalasi pun selesai. Apabila hendak menggunakan XAMPP secara langsung, kita dapat mencetang kolom ‘Do you want to start the Control Panel now?’. Apabila tidak, kita dapat menghilangkan centang pada kolom tersebut. Untuk menyelesaikan proses instalasi, tekan Finish.
Selamat! Kita sudah berhasil melakukan instalasi XAMPP. Saat ini, XAMPP sudah siap digunakan sesuai kebutuhan.
Cara Menjalankan XAMPP sebagai Localhost
Untuk dapat menjalankan file PHP secara lokal, kita membutuhkan Apache sebagai localhost. Pertama-tama, buka XAMPP Control Panel. Lalu, pada window XAMPP Control Panel, aktifkan modul Apache dengan menekan tombol Start.
Proses ini membutuhkan waktu beberapa saat. Apabila tidak ada error, modul Apache akan menunjukkan warna hijau yang berarti bahwa modul telah siap digunakan.
Sekarang, kita dapat menjalankan file PHP secara lokal. Untuk itu, silakan akses http://localhost
melalui web browser. XAMPP secara default akan menampilkan halaman Welcome to XAMPP.
Selanjutnya, kita dapat membuat file/folder yang dapat diakses melalui localhost pada folder htdocs
di direktori instalasi.
Konfigurasi Apache & PHP [Pengayaan]
Untuk dapat mengakomodasi penggunaan server sesuai keperluan, kita dapat melakukan konfigurasi Apache dan PHP melalui XAMPP Control Panel.
Konfigurasi Apache
Untuk melakukan konfigurasi Apache, tekan tombol Config, lalu pilih Apache (httpd.conf).
Berikut adalah tampilan isi dari file httpd.conf
. File ini merupakan konfigurasi Apache yang berperan sebagai localhost.
Secara default, Apache akan menjalankan file/folder pada folder htdocs
sesuai dengan DirectoryIndex yang telah ditentukan. File utama yang dijalankan adalah index.php
. Apabila file tersebut (dan file yang didaftarkan pada DirectoryIndex) tidak ditemukan, Apache akan menampilkan listing direktori.
Hal ini berbahaya terutama jika web server yang kita gunakan nantinya dapat diakses oleh berbagai kalangan. Listing direktori memungkinkan orang lain mengetahui struktur pembangunan web yang dapat berujung pada peretasan.
Untuk itu, kita dapat mengubah konfigurasi agar Apache tidak menampilkan listing direktori apabila tidak menemukan file yang didaftarkan pada DirectoryIndex. Caranya hapus opsi Indexes yang terdapat pada blok <Directory [lokasi instalasi]>
.
Setelah itu, simpan file httpd.conf
. Untuk mendapatkan pengubahan, XAMPP perlu dinonaktifkan dan diaktifkan kembali. Pada window XAMPP Control Panel, tekan tombol Stop lalu aktifkan kembali modul Apache dengan menekan tombol Start.
Hasilnya, Apache tidak lagi menampilkan listing direktori, tetapi pesan ‘Access forbidden!’.
Konfigurasi PHP
Untuk melakukan konfigurasi PHP, tekan tombol Config, lalu pilih PHP (php.ini).
Berikut adalah tampilan isi dari file php.ini
. File ini merupakan konfigurasi PHP.
Berikut beberapa directive penting yang dapat dikonfigurasi PHP untuk menyesuaikan kebutuhan server. Informasi direktif ini juga dapat diperoleh dengan menjalankan file PHP berisi script <?php phpinfo(); ?>
pada localhost.
Directive | Local Value | Master Value | Keterangan |
---|---|---|---|
max_execution_time | 120 | 120 | Waktu eksekusi maksimal dari setiap script (dalam satuan sekon). |
max_file_uploads | 20 | 20 | Jumlah maksimal file yang dapat diunggah dalam satu kali request. |
max_input_time | 60 | 60 | Waktu maksimal dari setiap script dalam mengirimkan request data (dalam satuan sekon). |
max_input_vars | 1000 | 1000 | Jumlah maksimal variabel input GET/POST/COOKIE yang dapat diterima. |
memory_limit | 512M | 512M | Jumlah batasan memory yang dapat dialokasikan untuk sebuah script yang dieksekusi. |
upload_max_filesize | 40M | 40M | Ukuran file maksimal yang diperbolehkan dalam sebuah unggahan. |
precision | 14 | 14 | Jumlah digit-digit signifikan yang ditampilkan dalam angka desimal. |
Lantas apa perbedaan Local Value dan Master Value?
Local Value merupakan variabel lokal setiap user dan dapat diubah menggunakan cara berikut:
ini_set()
, yaitu fungsi PHP yang digunakan untuk melakukan konfigurasi secara langsung saat script dieksekusi. Setelah eksekusi script berakhir, konfigurasi akan dikembalikan seperti semula.Contoh:
<?php ini_set('memory_limit','1024M'); ?>
php_flag
, yaitu fungsi yang dipanggil menggunakan.htaccess
pada folder utama web untuk melakukan konfigurasi berupa pilihan On/Off.Contoh:
php_flag display_errors Off
php_value
, yaitu fungsi yang dipanggil menggunakan.htaccess
pada folder utama web untuk melakukan konfigurasi berupa nilai.Contoh:
php_value upload_max_filesize 2M
Sedangkan, Master Value merupakan variabel global yang telah didefinisikan PHP pada file master. Konfigurasi dapat diubah dengan mengganti nilai pada file php.ini
.
Untuk mempraktikkan cara konfigurasi Master Value, kita akan mencoba mengaktifkan short_open_tag yang secara default dinonaktifkan. Pengaktifan konfigurasi ini ditujukan agar penulisan tag pembuka PHP <?php
dapat disingkat menjadi <?
.
Untuk mengaktifkan konfigurasi tersebut, ubah konfigurasi short_open_tag=Off
menjadi short_open_tag=On
.
Setelah itu, simpan file php.ini
. Untuk mendapatkan pengubahan, XAMPP perlu dinonaktifkan dan diaktifkan kembali. Pada window XAMPP Control Panel, tekan tombol Stop lalu aktifkan kembali modul Apache dengan menekan tombol Start.
Posting Komentar untuk "Langkah Instalasi XAMPP di Windows"